Jumat, 22 November 2013

Esai perjuangan masuk UGM

Di awal  aku duduk di bangku SMA aku merasa bangga karena aku diterima di SMAN Jakarta, apalagi SMA ku ini tergolong SMAN favorite di Jakarta selatan tepatnya di tanah kusir. SMA ku ini adalah SMAN 47 JAKARTA SELATAN. 
       Alhamdulillah aku bisa membanggakan kedua orang tuaku, di smaku ternyata untuk kkmnya delapan semua hemmmm rasanya aku  harus benerbener  berjuang untuk mendapatkan nilai yang terbaik di smaku. pada saat mengambil rapot semester satu (ganjil ) Alhamdulillah aku bisa mendapatkan nilai di atas delapan, dan pada saat di pertengahan semester dua (genap) di sekolahku didatangkan oleh kakak-kakak alumni smaku mereka datang dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri ternama di Indonesia mereka datang untuk mempresentasikan atau memepromokan perguruan tinggi mereka masing-masing, dan di sekolahku juga ada stand-stand perguruan tinggi agar kita bisa melihat-lihat lebih lama perguruan tinggi tersebut dan bisa menannyakan kepada kakak-kakak tentang perguruan tinggi yang ada di stand tersebut. Aku dan teman-temanku untuk pertama kalinya kita  keliling melihat-lihat stand tersebut dan kami tertarik untuk mengunjungi stand pertama yaitu stand nya Perguruan Tinggi negeri Universitas Gadjah Mada, entah mengapa aku ingin sekali melihat stand Perguruan Tinggi Universitas Gadjah Mada mungkin karena banyak kakak-kakak alumni di smaku banyak yang di terima di perguruan tinggi Universitas Gadjah Mada jadinya aku ingin sekali mengunjungi stand Universitas Gadjah Mada. Di stand Universitas Gadjah Mada , teman-temanku dan aku banyak menanyakan bagaimana si kuliah di ugm itu? biayanya berapa si kuliah di ugm itu? dan kakak-kakak dari ugm pun menjawab kuliah di ugm itu seru dee, enak lho bisa hidup hemat, blajar mandiri, dan biaya hidup disana terjangkau ga seperti di Jakarta, dan kamipun di beritahu oleh kakak-kakak dari ugm besaran biaya uang kuliah di ugm itu seberapa besar, dan jurusan apa saja yang ada di UGM itu,  dan temenku megajakku untu berkunjung ke stand-stand perguruan tiggi negeri lainnya tetapi hatiku masih ingin mendapat penjelasan bagaimana kuliah di unversitas gadjah mada, tapi yasudahlah aku pikir aku masih duduk di bangku sma kelas 1 pikirku aku belum saatnya mengenal kuliah itu bagaimana.
         Pada saat mengambil rapot semester dua (genap) aku degdeg kan karena ayahku ingin sekali aku di jurusan IPA, dan  ternyata aku di terima di jurusan IPA aku senang sekali bisa masuk dijurusan IPA karena bisa memilih perguruan tinggi lebih banyak dan bias mendaftar ke perguruan tinggi diknas. pada saat aku  sudah duduk di bangku sma kelas 2 aku sudah disuruh oleh guru bimbingku memilih perguruan tinggi mana yang akan di ambil nanti dan jurusan apa yang di ambil nanti, semenjak itu aku sering menanyakan perguruan tinggi negri yang ada di Indonesia oleh alumni dari smaku.
Di awal semester genap, sekolahku mengadakan study banding ke Yogyakarata dan akan mengunjungi Perguruan Tinggi Negri Universitas Gadjah Mada, perasaan ku senang sekali rasanya mengunjungi perguruan tinggi yang aku inginkan, pada saat aku study tour temen-temen  sekelas aku sebus dan temen sebangku ku itu namanya Icha , 
sesampainya di jogja kami pun berkunjung ke Universits Gadjah Mada, aku dan temantemanku berfoto-foto didepan Grha Sabha Pramana (GSP).  pertama kalinya aku melihat Universitas Gadjah Mada rasanya hatiku bergetar dan aku pun sangat menginginkan melanjutkan kuliahku di sana, dan ternyata temanku Icha juga punya rasa yang sama dengan yang aku rasakan kita berdua berkeinginan untuk berkuliah di Universitas Gadjah Mada. Aku dan icha pun mengkhayal jika kita kuliah di UGM pasti ntar ngekost bareng, ke kampus bareng , makan bareng emmmm rasanya aku sama icha udah kaya anak kuliah di UGM.
di awal aku kelas 3 sma aku udah mulai bingung akan memilih jurusan apa yang tepat untukku dan masa depanku karena di semester dua nanti kami akan di datakan untuk mendaftar snmptn dan aku pun banyak menanyakan beberapa jurusan kepada alumni smaku, dan aku mancari informasi dari internet jurusan apa saja yang ada di universitas gadjah mada dan aku mempunyai gambaran jurusan apa yang akan aku pilih. Awalnya aku memilih jurusan keperawatan yang ada di UGM aku memilih itu karena aku ingin kuliah di bidang kesehatan, namun setelah aku mendengar lebih jauh bagaimana di keperawatan dan apa saja yang kita pelajari itu aku jadi berubah pikiran dan aku pun mencari-cari jurusan apa  saja yang tepat buatku.
Ke esokannya guru ku yang di bidang akademik mengumpulkan anak-anak kelas 3 dan kami pun diberi arahan untuk mengisi biodata untuk jalur SNMPTN dan ke esokannya aku menanyakan kepada kedua orang tuaku untuk kesepakatan mengisi apa saja yang aku pilih di jalur snmptn di situ aku terdesak karena papaku mengingkan aku di IPB sedangkan ibuku terserah pada pilihanku karena menurut papaku kalo mau milih jurusan pertanian mendingan yang dekat saja di ipb tetapi aku tidak mau ipb hatiku  ingin berkata ugm yang aku mau dan aku pun agak kesal dengan keputusan papaku tapi aku tak bisa berbuat apa-apa karena pilihan jurusan snmptn sudah dituliskan oleh papaku dan akupun berharap agar aku tidak diterima di ipb karena aku sangat menginkan kuliah di UGM
Pada saat pengumuman snmptn aku merasa sangat sedih karena di sisi lain temantemanku sudah diterima di pergurua tinggi negeri dan sahabtku icha ternyata dia sudah diterima di universitas gadjah mada, awalnya aku ngiri terhadap icha tapi semakin lama aku buang rasa iriku dengan semangat belajarku untuk mendapatkan universitas gadjah mada dengan berjuang di sbmptn dan pada saat aku memilih jurusan di jalur sbmptn papaku sudah merelakan aku untuk memilih UGM dan ibuku selalu mendoakan aku yang terbaik  aku pun menjadi semangat belajar agar aku nantinya bias diterima di universitas gadjah mada.
Disaat aku menunggu pengumuman hasil sbmptn aku sering melihat web universitas gadjah m ada dan ternyata aku melihat pendaftaran jalur mandiri itu sudah di buka dan aku pun langsung mendaftarkan diri untuk mengikuti jalur mandiri karena ada lokasi yang di Jakarta kedua orang tuaku setuju untk mengikuti tes mandiri ugm. Dan ternyata untuk mengikuti ujian mandiri ugm itu harus verifikasi dan membayar biaya tambahan karena aku dijkarta jadi tambahanku jadi seratus ribu rupiah. pada saa perjalanan menuju SMA labschool untuk membayar tamabahan dan verifikasi aku dan papaku terjebak hujan yang sangat deras   tetapi papaku tetap melanjutkan perjalanan untuk menuju ke rawamangun dan akupun menjadi semngat untuk menuju ke rawamangun walaupun didalam kondisi hujan deras. Dan untungnya sesampainya aku di rawamangun di sana tidak hujan dan disana kering sekali Alhamdulillah jalanku untuk menuju ugm dipermudah oleh Allah SWT.  Dan pada saat aku tes mandiri ugm di SMA PB Cijantung papaku ternyata puasa untuk mendoakan aku agar aku bisa diterima di ugm rasanya hatiku bergetar dan aku memohon kepada allah SWT agar di permudahkan menuju Universitas yang aku inginkan.
Disaat aku membuka pengumuman sbmptn aku udah punya rasa keyakinan yang besar kalau aku pasti diterima di Universitas Gadjah mada tapi sayang aku belum lolos untuk menuju universitas yang aku ingikan di jalur sbmptn aku pun sedih  dan aku menangis seharian karena aku udah putus asa  tetapi keua orang tuaku mengasih semangat untukku karena masih ada pengumuman jalur mandiri, dan aku pun agak mendingan dari rasa sedih dan pada saat itu adalah di bulan suci Ramadhan aku pun memperbanyak amalan ibadahku dan aku pun rajin membantu orang tuaku  dan setiap malamnya kami sekeluarga mendoakan agar aku bisa diterima di Universitas Gadjah Mada .

Pada saat aku menunggu–nuggu hasil terakhir yang aku harapkan ternyata temanku icha menanyakan nomor pesertaku dan temanku icha mengasih tau aku kalo aku diterima di universitas gadjah mada di jurusan teknik pertanian awalnya aku tidak percaya, dan akhirnya aku percaya aku pun menangis terharu dan aku pun langsung tidak sabar untuk melihat langsung dari internet dan ternyata benar aku diterima di Universitas Gadjah mada, aku pun langsung sujud syukur kepada Allah SWT dan kedua orang tuaku menangis terharu , mereka bangga karena aku bisa mencapai cita-cita ku yang sempat tertunda dan akhirnya aku pun langsung berangkat ke jogja dan aku sangat senang sekali bisa menggapi cita-cita apa yang ku inginkan sejak dulu.

1 komentar: